Selamat dan Semoga Selalu Sehat Ibu


Hidup harus terus berjalan. Berharap pada manusia hanya akan berakhir dengan pedihnya sebuah pengharapan. Banyak hal di luaran sana yang menawarkan nyaman. Kadang mematahkan senyum, membumbui lamunan hingga larut dalam semu yang kita idamkan. Namun, selalu ada tempat untuk pulang dari segala riuh dunia yang hilang perlahan. 

Ia tegar pada semua rintang dan kokoh bak karang di lautan. Seperti kalimat klise pada novel-novel drama, Ia malaikat yang dikirim Tuhan. Ia dan segala yang ada dalam dirinya adalah bab lama yang akan selalu nyaman untuk diceritakan.

Sesekali marah, menasehati dengan nada tinggi yang sudah barang tentu karena kita berbuat kesalahan. Lantas menawarkan makanan diiringi senyumnya yang menawan. Ia lebih banyak tau, sampai barang yang hilang saja bisa ia temukan. Apalagi hanya masalah remaja yang kita keluhkan atau problematika menjadi dewasa yang kita bilang beban. Baginya selalu ada jawaban, meskipun hanya dengan usapan tangan di pundak dan ucapan sabar yang berkali-kali ditekankan.

Doaku sama seperti Nadin, semoga lama hidupmu di sini. Melihatku tumbuh dengan kuat yang juga karenamu. 

Terima kasih, Ibu/bunda/umi/mama 💕 



Post a Comment

0 Comments