Catatan Baca: Start With Why (Simon Sinek)


Buku ini aku beli mungkin sekitar 2 tahun lalu tapi baru sempat dibaca ulang sampai selesai September ini. Dengan komitmen membaca minimal 10 menit setiap hari, akhirnya buku ini selesai bahkan belum genap 1 bulan. Oke, mungkin cerita sedikit kenapa membeli buku ini ya.

Mentorku dari pekerjaan pertamaku sebagai seorang Management Trainee di sebuah start up di Jakarta lah yang meracuniku. Beliau selalu menekankan jika ingin melakukan suatu aksi perkuat dulu WHY nya.Pokoknya WHY, WHY, WHY, baru HOW. Beliau menggunakan buku ini untuk memimpin tim.

WHY, Simon Sinek START WITH WHY?

Simon Sinek menulis buku ini karena dia juga bertanya-tanya, kenapa perusahaan-perusahaan ada yang bisa bertahan lama dan ada yang bertahan sebentar. Sisi manakah yang salah?. Kemudian dengan mempelajari bagaimana pendiri Apple dan Microsoft menjalankan bisnisnya, bagaimana Walt Disney dan Roy Oliver Disney berhasil mendirikan Disney, bagaimana Wright bersaudara yang tidak pantang menyerah untuk terus berusaha menerbangkan pesawatnya, dan lain-lain, Simon mendapatkan beberapa kesimpulan.

People don't buy what you do; they buy why you do it.
Buku ini tidak hanya berisikan konsep dan teori, namun juga memberikan contoh-contoh nyata yang mudah kita mengerti. Misalnya, Apple, siapa yang tidak tau produknya? Bahkan para penggunanya sangat loyal dan tidak sedikit yang membeli semua produk keluaran terbarunya. Steve Jobs (Pendiri Apple) tahu betul alasan “mengapa” ia dan tim membuat produk-produk inovatif dan menciptakan pengalaman yang unik untuk penggunanya. Tidak heran, hingga kini apple masih berumur panjang dengan produk inovasinya yang ditunggu-tunggu banyak orang di berbagai belahan dunia dan bahkan rela antri untuk mendapatkannya.

Kemudian, ketika pendirinya sudah tidak turun langsung di lapangan, beberapa perusahaan bisa hilang arah karena pemimpin selanjutnya tidak melanjutkan perjuagan "mengapa" perusahaan tersebut ada. Jika pemimpin memiliki why yang cukup kuat, maka tim juga akan memiliki motivasi mengapa mereka bangun pagi lalu berangkat bekerja. Hal ini akan menciptakan tim yang loyal dan bertahan lama.

The Golden Circle, a simple yet powerful model for communicating your vision and inspiring others




Konsep The Golden Circle yang dikemukakan oleh Simon memiliki tiga bagian, yakni Why – How – What dan Why berada di inti lingkaran. 
- Why adalah tentang sebuah tujuan, alasan melakukan suatu tindakan
- How adalah bagaimana cara melakukan prosesnya agar tercapai tujuan
- What adalah hasil nyata dari WHY

Seorang pemimpin dengan energinya dapat memotivasi, dan seorang pemimpin dengan kharisma yang baik dapat menginspirasi.

Setiap orang mungkin tahu apa yang dilakukannya. Tapi tidak banyak yang tahu mengapa mereka melakukannya. Sebagian besar bisnis melakukan manipulasi harga, promosi, rasa takut, dan tekanan untuk pemasaran. Tetapi tidak menciptakan loyalitas customer, karena hanya menginginkan output keuntungan. Padahal menginspirasi customer dengan why akan mampu menyentuh emosi sehingga customer tidak peduli dengan produk sejenis yang bahkan lebih murah.

Steve Jobs was a great leader because he was able to articulate Apple's vision of "challenging the status quo and thinking differently" in a way that resonated with people. He did not simply tell people that Apple made great products; he told them that Apple was on a mission to make the world a better place.

Secara keseluruhan, Simon ingin kita mengetahui tujuan kita sebelum melakukan suatu tindakan. Alasan tersebutlah yang akan menuntun jalan kita ketika kita hilang arah. 

Terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat :)

Post a Comment

0 Comments