Drama Series - Hold My Hand at Twilight (2023)

Ini adalah series Jepang kedua yang aku tonton di tahun ini setelah Alice in Borderland S2. Aku selalu suka kalau karakter pemainnya enerjik dan ceria, karena aku bisa merasa sedang bermain didalamnya. Ceritanya ringan, color grading-nya juara, dan karena patah hati Soramame (pemeran wanita) menemukan apa yang disuka. Hal yang kita suka, sama. 

Pertemuannya dengan Oto (pemeran pria) adalah suatu kebetulan. Mereka sedang mendengarkan lagu yang sama lalu tak sengaja bertabrakan. Persis seperti drama yang kamu bayangkan. Tapi, kebetulan itu terus berulang tanpa diduga. Pernah berpikir, bagaimana kalau ternyata kebetulan itu merupakan hasil bertemunya doa-doa?

Pramoedya pernah berkata begini: “hidup sungguh sangat sederhana, yang hebat-hebat hanya tafsirannya”. Mungkin menurutmu itu kebetulan, tapi ternyata ketetapan-Nya. Mungkin itu ketetapan, tapi siapa yang tau kalau itu kebetulan semata.

Terang s'lalu dirindukan gelap
Tenang s'lalu dirindukan resah
Begitu juga bila
Jauh engkau berada

Entah kebetulan/ketetapan, barangkali sedang mengalun juga di telingamu "Panasea". Pasien juga mas? hahaha. Sama seperti ending series ini, mungkin kita juga akan bertemu lagi, suatu hari nanti. Bisa jadi di kotaku atau di kotamu. Di pinggiran atau dikeramaian. Di kedai kopi atau di warung makan. Lalu mengawalinya dengan senyum kikuk dan bertanya kabar masing-masing sebelum suasana mencair dan bercerita apa saja. Pekerjaan, pemilihan presiden, musik, buku, atau sepak bola. Hidupmu, hidupku, hidup kita, segalanya.


#rumahsakit #panasea


Post a Comment

0 Comments